Menuntut
ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali
ayat Al-Qur ’an atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan
tentang kewajiban
belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki
maupun perempuan. Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan
perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan
kewajiban
manusia karena jenis kelaminnya
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan
apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula
amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah
ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan. Kebutuhan pada ilmu
lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian
urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia
lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman
hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap
waktu.”
Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis
oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun,
kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata,
kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa
gaji, maka kita mesti berilmu.
Secara
bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah
berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara
sempurna. Secara istilah Syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan
amal, baik amalan hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk
Rasulullah Saw. Dalam pengertian lain “Ilmu itu modal, tak punya ilmu
keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu
kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan masalah di dunia.
Berdasarkan
beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu
merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih
mudah baik secara lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan),
tanpa ilmu kesuksesan tak pernah ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting
dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia akan oksigen untuk bernapas.
B.
Dalil Tentangnya
Pentingnya Menuntut Ilmu
وَمَا
كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ
فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ
لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ ١٢
Artinya:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu
pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S.
At-Taubah: 122)
Arab
|
Arti
|
arab
|
Arti
|
arab
|
Arti
|
وَمَا
كَانَ
|
Tidak sepatutnya
|
مِنْهُمْ
|
di antara mereka
|
إِلَيْهِمْ
|
kepadanya,
|
الْمُؤْمِنُون
|
bagi mukminin
|
طَائِفَة
|
beberapa orang
|
لَعَلَّهُمْ
|
supaya mereka itu
|
لِيَنْفِرُوا
|
itu pergi (ke medan perang)
|
لِيَتَفَقَّهُوا
|
untuk memperdalam pengetahuan mereka
|
يَحْذَرُونَ
|
dapat menjaga dirinya
|
كَافَّةً ۚ
|
semuanya
|
||||
فَلَوْلَا
|
Mengapa tidak
|
فِي
الدِّينِ
|
tentang agama
|
||
نَفَر
|
Pergi
|
وَلِيُنْذِرُوا
|
dan untuk memberi peringatan
|
||
مِنْ كُلِّ
|
dari tiap-tiap
|
قَوْمَهُمْ
|
kepada kaumnya
|
||
فِرْقَةٍ
|
golongan
|
إِذَا
رَجَعُوا
|
apabila mereka telah kembali
|
1. Kandungan Q.S At Taubah Ayat 122
a. Bagaimana seharusnya tugas - tugas itu dibagi sehingga
tidak semua mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
b.
Pentingnya memperdalam ilmu
dan menyebarluaskannya.
c. Jihad itu tidak hanya difahami dengan mengangkat
senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya
juga termasuk kedalam jihad.
Setiap umat manusia baik laki-laki maupun perempuan,
wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat
dan tidak boleh dengan bermalas-malasan. sebagaimana
sabda Nabi saw.
عَنْ َانَسْ بنْ َمالكْ َقال,َقالَ رسُوْلْ ﷺ طَلبُ العلمْ َفريضَةْ عَلى ُكلْ ُمسلمْ (رواه ابن ماجه)
Artinya: dari
Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda.: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim (laki-laki dan
perempuan). (HR. Ibnu Majah)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun
perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita
lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai
dengan firman Allah Ta ‘alah.
“Sesungguhnya ucapan
orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan
Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah
dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah
orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
Keutamaan menuntut ilmu sesuai
hadit yang artinya:
Barang
siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia
pulang”. (HR. Turmudzi)
Ilmu
tidak hanya untuk dicari, tetapi juga harus diamalkan. Islam mewajibkan kita
untuk mengamalkan ilmu yang kita miliki. Seorang pencari ilmu yang pandai, akan dianggap sebagai orang yang
bodoh, apabila ilmunya belum diamalkan kepada orang lain. Orang yang
memiliki ilmu wajib menyampaikan kepada orang lain. Tidak ada ketentuan yang
mengatur seberapa banyak ilmu mulai disampaikan kepada orang.
Dalam hadis sahih
diriwayatkan Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda., “ pada hari kiamat
nanti akan ada seseorang yang didatangkan, kemudian dilemparkan ke dalam api
neraka. Isi perutnya terbuai, sehingga dia berputar-putar sebagaimana
berputarnya keledai yang menggerakkan penggilingan. Penduduk neraka
mengerumuninya, mereka bertanya, “wahai
fulan, apakah yang terjadi pada dirimu? Bukankah dahulu engkau memerintahkan
kami berbuat kebaikan dan melarang kami berbuat kemungkaran? Dia menjawab, “ dahulu aku memerintahkan kalian berbuat
baik, akan tetapi aku tidak mengerjakannya. Dan aku melarang kemungkaran aku
sendiri melakukan kemungkaran.” (HR. Bukhari-Muslim)
C.
Manfaat
menuntut ilmu
Menuntut ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini
membawa manfaat bagi orang yang menuntutnya. Adapun manfaat menuntut ilmu
antara lain sebagai berikut:
1.
Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti
orang yang berjihad dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis rasulullah:
2.
Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang
berlipat ganda. Orang yang menuntut ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari
pada orang yang melakukan sholat seratus rakaat.
D. Kunci Sukses Menuntut Ilmu
1.
Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Orang tua telah banyak berjasa kepada anaknya. Islam
telah mewajibkan para orang tua untuk mendidik anaknya dan juga
kewajiban-kewajiban yang lain. Setiap anak wajib membalas kebaikan orang tua
mereka dengan patuh dan menghormati mereka senantiasa mendo’akan mereka.
Diantara cara untuk hormat dan patuh terhadap orang tua adalah :
a)
Menjawab dan mendatangi ketika dipanggil orang tua.
Ketika orang tua memanggil anaknya, tentu ada maksud
dan tujuannya. Oleh karena itu, apabila orang tua memanggil anaknya, maka
seorang anak harus segera datang. Jangan sekali-kali hanya menjawab dari
kejauhan. Itu akan membuat mereka jengkel dan marah
b)
Berbicara dengan lemah lembut dan bahasa yang santun.
Sebagai wujud kesantunan, ketika seorang anak
berbicara kepada orang tuanya hendaknya menggunakan bahasa yang lemah lembut.
Hindari bahasa yang kasar atau bahasa gaul yang biasa kita utarakan kepada
teman sebaya kita. Allah sangat melarang kita untuk berbicara keras dan nada
membentak kepada Orang tua.
c)
Ikut membantu orang tua
Anak yang baik akan membantu orang tua ketika mereka
sibuk dan membutuhkan pertolongan. Seorang anak harus pandai mengerti dengan
cara membantu sesuai dengan kemampuan.jangan sesekali kita merasa masa bodoh
dengan kerepotan orang tua kita.
d)
Tidak memotong pembicaraan orang tua
Ketika orang tua sedang berbicara, baik kepada anaknya
maupun kepada orang lain, seseorang anak harus mendengarkan terlebih dahulu
sampai selesai. Tidak boleh seorang anak memotong pembicaraan orang tua. Bila
seorang anak ingin menanggapi pembicaraan orang tua, maka ia harus menunggu
sampai pembicaraan tersebut selesai.
e)
Mendengarkan, menghayati, dan melaksanakan nasihat
orang tua
f)
Memohon ridhonya
g)
Merawat orang tua yang sedang sakit
h)
Selalu Mendo’akan Orang Tua
E.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Orang-orang yang menuntut ilmu
dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt dan
Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Di antara
keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya
adalah:
a.
Ilmu didahulukan sebelum amal
b.
Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan mehuju
surga
c.
Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya
kebaikan oleh Allah
d.
Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridho
kepada penuntut ilmu
e.
Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan
bumi, bhakan ikan-ikan dilautan
f.
Ulama’ (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris para
nabi
g.
Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain
h.
Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah
mengambil bagian yang banyak.
i.
Diberikan derajat yang tinggi di sisi
Allah Swt.
j.
Diberikan
pahala yang besar di hari kiamat nanti
k.
Merupakan
sedekah yangg paling utama
l.
Lebih utama
dari pada seorang ahli ibadah
m. Lebih utama dari śalat seribu raka’at
Soal:
1.
Ada 2 kelompok orang yang dijanjikan Allah
akan diangkat derajatnya,
Sebutkan
siapa saja 2 orang tersebut, dan disurah apa Allah menyebutkanya?
2. Bagaimana sikap ada apabila ada seorang
muslim tidak mau atau ennggan mencari ilmu?
jawabanya dikolom komentar
Nanti yang sudah masuk tinggal
BalasHapusTulis nama dan kelas di kolom komentar
Ari Gusti Randa
BalasHapusSip
HapusReanil novra
BalasHapusLanjutkan
HapusRinda agustin
BalasHapusnurul hady
BalasHapusAri sintia
BalasHapusPandi yansa
BalasHapusSintia
BalasHapuskalo sdah klian baca dan pahami mteri tersebut
BalasHapusctat klo ada yg pnting
2 soal jng lpa di jawab
BalasHapusDela feblia
BalasHapusHaji ibdul pumomo
BalasHapusRendi Febriansyah
BalasHapusTesa ulandari
BalasHapusTesa ulandari
BalasHapusFRANSISKA EKA ANJELINA
BalasHapus