Sabtu, 21 Maret 2020

GEMAR MENUNTUT ILMU DAN MENGAMALKANNYA





A.    Pengertian Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat Al-Qur ’an atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan. Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya
Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan. Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.”
Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita mesti berilmu.
Secara bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara istilah Syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw. Dalam pengertian lain “Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan masalah di dunia.
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia akan oksigen untuk bernapas.

B.     Dalil Tentangnya Pentingnya Menuntut Ilmu
وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗۚ فَلَوۡلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرۡقَةٖ مِّنۡهُمۡ طَآئِفَةٞ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ  قَوۡمَهُمۡ إِذَا رَجَعُوٓاْ إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ  ١٢
Artinya:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At-Taubah: 122)

Arab
Arti
arab
Arti
arab
Arti
وَمَا كَانَ
Tidak sepatutnya
مِنْهُمْ
di antara mereka
إِلَيْهِمْ
kepadanya,
الْمُؤْمِنُون
bagi mukminin
طَائِفَة
beberapa orang
لَعَلَّهُمْ
supaya mereka itu
لِيَنْفِرُوا
itu pergi (ke medan perang)
لِيَتَفَقَّهُوا
untuk memperdalam pengetahuan mereka
يَحْذَرُونَ
dapat menjaga dirinya
كَافَّةً ۚ
semuanya
فَلَوْلَا
Mengapa tidak
فِي الدِّينِ
tentang agama


نَفَر
Pergi
وَلِيُنْذِرُوا
dan untuk memberi peringatan


مِنْ كُلِّ
dari tiap-tiap
قَوْمَهُمْ
kepada kaumnya


فِرْقَةٍ
golongan
إِذَا رَجَعُوا
apabila mereka telah kembali



1.    Kandungan Q.S At Taubah Ayat 122
a.     Bagaimana seharusnya tugas - tugas itu dibagi sehingga tidak semua mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
b.      Pentingnya memperdalam ilmu dan menyebarluaskannya.
c.  Jihad itu tidak hanya difahami dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad.
Setiap umat manusia baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak boleh dengan bermalas-malasan. sebagaimana sabda Nabi saw.
عَنْ َانَسْ بنْ َمالكْ َقال,َقالَ رسُوْلْ طَلبُ العلمْ َفريضَةْ عَلى ُكلْ ُمسلمْ (رواه ابن ماجه)
 Artinya: dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda.: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim (laki-laki dan perempuan). (HR. Ibnu Majah)
Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta ‘alah.
“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).
Keutamaan menuntut ilmu sesuai hadit yang artinya:
Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)
Ilmu tidak hanya untuk dicari, tetapi juga harus diamalkan. Islam mewajibkan kita untuk mengamalkan ilmu yang kita miliki. Seorang pencari ilmu yang pandai, akan dianggap sebagai orang yang bodoh, apabila ilmunya belum diamalkan kepada orang lain. Orang yang memiliki ilmu wajib menyampaikan kepada orang lain. Tidak ada ketentuan yang mengatur seberapa banyak ilmu mulai disampaikan kepada orang.
Dalam hadis sahih diriwayatkan Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, “aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda., “ pada hari kiamat nanti akan ada seseorang yang didatangkan, kemudian dilemparkan ke dalam api neraka. Isi perutnya terbuai, sehingga dia berputar-putar sebagaimana berputarnya keledai yang menggerakkan penggilingan. Penduduk neraka mengerumuninya, mereka bertanya, “wahai fulan, apakah yang terjadi pada dirimu? Bukankah dahulu engkau memerintahkan kami berbuat kebaikan dan melarang kami berbuat kemungkaran? Dia menjawab, “ dahulu aku memerintahkan kalian berbuat baik, akan tetapi aku tidak mengerjakannya. Dan aku melarang kemungkaran aku sendiri melakukan kemungkaran.” (HR. Bukhari-Muslim)

C.    Manfaat menuntut ilmu
Menuntut ilmu diperintahkan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang menuntutnya. Adapun manfaat menuntut ilmu antara lain sebagai berikut:
1.    Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis rasulullah:
2.    Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda. Orang yang menuntut ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada orang yang melakukan sholat seratus rakaat.

D.    Kunci Sukses Menuntut Ilmu
1.    Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua
Orang tua telah banyak berjasa kepada anaknya. Islam telah mewajibkan para orang tua untuk mendidik anaknya dan juga kewajiban-kewajiban yang lain. Setiap anak wajib membalas kebaikan orang tua mereka dengan patuh dan menghormati mereka senantiasa mendo’akan mereka. Diantara cara untuk hormat dan patuh terhadap orang tua adalah :
a)      Menjawab dan mendatangi ketika dipanggil orang tua.
Ketika orang tua memanggil anaknya, tentu ada maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, apabila orang tua memanggil anaknya, maka seorang anak harus segera datang. Jangan sekali-kali hanya menjawab dari kejauhan. Itu akan membuat mereka jengkel dan marah
b)      Berbicara dengan lemah lembut dan bahasa yang santun.
Sebagai wujud kesantunan, ketika seorang anak berbicara kepada orang tuanya hendaknya menggunakan bahasa yang lemah lembut. Hindari bahasa yang kasar atau bahasa gaul yang biasa kita utarakan kepada teman sebaya kita. Allah sangat melarang kita untuk berbicara keras dan nada membentak kepada Orang tua.
c)      Ikut membantu orang tua
Anak yang baik akan membantu orang tua ketika mereka sibuk dan membutuhkan pertolongan. Seorang anak harus pandai mengerti dengan cara membantu sesuai dengan kemampuan.jangan sesekali kita merasa masa bodoh dengan kerepotan orang tua kita.
d)     Tidak memotong pembicaraan orang tua
Ketika orang tua sedang berbicara, baik kepada anaknya maupun kepada orang lain, seseorang anak harus mendengarkan terlebih dahulu sampai selesai. Tidak boleh seorang anak memotong pembicaraan orang tua. Bila seorang anak ingin menanggapi pembicaraan orang tua, maka ia harus menunggu sampai pembicaraan tersebut selesai.
e)      Mendengarkan, menghayati, dan melaksanakan nasihat orang tua
f)       Memohon ridhonya
g)      Merawat orang tua yang sedang sakit
h)      Selalu Mendo’akan Orang Tua

E.      Keutamaan Menuntut Ilmu
Orang-orang  yang  menuntut  ilmu  dan  mengajarkannya  diberikan keutamaan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya dengan derajat yang   tinggi di sisi Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah:
a.    Ilmu didahulukan sebelum amal
b.    Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan mehuju surga
c.    Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya kebaikan oleh Allah
d.   Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridho kepada penuntut ilmu
e.    Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan bumi, bhakan ikan-ikan dilautan
f.     Ulama’ (orang-orang yang berilmu) adalah pewaris para nabi
g.    Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain
h.    Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah mengambil bagian yang banyak.
i.       Diberikan derajat yang   tinggi di sisi Allah Swt.
j.      Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti
k.      Merupakan sedekah yangg paling utama
l.      Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah
m.  Lebih utama dari śalat seribu raka’at






Soal:
1.       Ada 2 kelompok orang yang dijanjikan Allah akan diangkat derajatnya,
Sebutkan siapa saja 2 orang tersebut, dan disurah apa Allah menyebutkanya?
2.  Bagaimana sikap ada apabila ada seorang muslim tidak mau atau ennggan mencari ilmu?                                                                                                                                                                                                                                                    
jawabanya dikolom komentar

18 komentar:

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM

A. Pengertian ekonomi islam Ekonomi islam secara terminologi dalam bahasa arab berarti al-iqtisad al-islami yang berarti ekonomi yang bersif...