Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah hal yang diperintahkan dalam agama. Oleh karena itu bagi seorang muslim, berbuat baik dan berbakti kepada orang tua bukan sekedar memenuhi tuntunan norma susila dan norma kesopanan, namun juga memenuhi norma agama, atau dengan kata lain dalam rangka menaati perintah AllahTa’ala dan RasulNya
Birrul Walidain mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam. Allah dan Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa, sehingga berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia, dan sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina. Karena mengingat jasa ibu bapak yang sangat besar sekali dalam proses reproduksi dan regenerasi umat manusia.
Secara khusus Allah juga mengingatkan betapa besar jasa dan perjuangan seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat dan mendidik anaknya. Kemudian bapak, sekalipun tidak ikut mengandung tapi dia berperan besar dalam mencari nafkah, membimbing, melindungi, membesarkan dan mendidik anaknya.
Orang tua merupakan orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Bagaimana cara membalas kebaikan orang tua? Salah satu cara membalas kebaikan orang tua yaitu bersikap patuh kepada orang tua. Selain kepada orang tua, kita harus bersikap patuh kepada guru dan sesama anggota keluarga.
Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baik orang tua, guru sesama anggota keluarga. Dalam hubungan dengan orang tua, perilaku hormat ditujukan dengan berbakti kepada orang tua. Berbakti merupakan kewajiban anak kepada orang tua. Berbakti Kepada orang tua merupakan salah satu amal saleh yang mulia. Perintah berbakti kepada orang tua terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur’an diantaranya QS.Al Baqarah ayat : 83
وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ لَا تَعۡبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَانٗا وَذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ
وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسۡنٗا وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيۡتُمۡ إِلَّا قَلِيلٗا مِّنكُمۡ وَأَنتُم مُّعۡرِضُونَ (٨٣)
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling” (QS.Al Baqarah: 83)
Pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua, termasuk guru sangatlah ditekankan dalam Islam. Banyak sekali ayat di dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, Al-Qur’an juga menegaskan kepada umat Islam untuk hormat dan patuh kepada kedua orang tuanya.
Pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua, termasuk guru sangatlah ditekankan dalam Islam. Banyak sekali ayat di dalam Al-Qur’an yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, Al-Qur’an juga menegaskan kepada umat Islam untuk hormat dan patuh kepada kedua orang tuanya.
Muslim yang baik tentu memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua, baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu dan ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain pada Surah Al-Isra'
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا ٢٣
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا ٢٤
Artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
Ada lima kriteria yang menunjukkan bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya.
1. Tidak ada komentar yang tidak mengenakkan dikarenakan melihat atau tercium dari kedua orang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan tetapi memilih untuk tetap bersabar dan berharap pahala kepada Allah dengan hal tersebut, sebagaimana dulu keduanya bersabar terhadap bau-bau yang tidak enak yang muncul dari diri kita ketika kita masih kecil. Tidak ada rasa susah dan jemu terhadap orang tua sedikit pun.
2. Tidak menyusahkan kedua orang tua dengan ucapan yang menyakitkan.
3. Mengucapkan ucapan yang lemah lembutkepada keduanya diiringi dengan sikap sopan santun yang menunjukkan penghormatan kepada keduanya. Tidak memanggil keduanya langsung dengan namanya, tidak bersuara keras di hadapan keduanya. Tidak menajamkan pandangan kepada keduanya (melotot) akan tetapi hendaknya pandangan kita kepadanya adalah pandangan penuh kelembutan dan ketawadhuan.
Urwah mengatakan jika kedua orang tuamu melakukan sesuatu yang menimbulkan kemarahanmu, maka janganlah engkau menajamkan pandangan kepada keduanya. Karena tanda pertama kemarahan seseorang adalah pandangan tajam yang dia tujukan kepada orang yang dia marahi.
4. Berdoa memohon kepada Allah agar Allah menyayangi keduanya sebagai balasan kasih sayang keduanya terhadap kita.
5. Bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri kepada keduanya, dengan menaati keduanya selama tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah serta sangat berkeinginan untuk memberikan apa yang diminta oleh keduanya sebagai wujud kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya.
Kita hendaknya patuh dan taat terhadap nasihat dan perintah orang tua selama tidak untuk maksiat atau berbuat musyrik. Bila kita diperintahkan untuk berbuat maksiat atau kemusyrikan, kita harus menolak dengan cara yang sopan. Dalam keadaan apapun kita harus tetap menjalin hubungan yang baik dengan orang tua.
a) Senantiasa berbuat baik dan bersikap hormat baik dalam tingkah laku maupun tutur kata terhadap kedua orang tua
b) Mengikuti keinginan dan saran orang tua selama keinginan dan saran-saran itu tidak melanggar ajaran agama
c) Membantu kedua orang tua sesuai kemampuan
d) Mendoakan orang tua semoga diberi umur panjang oleh Allah SWT
e) Menjaga dan merawat orang tua ketika orang tua sakit
f) Setelah orang tua meninggal dunia, kita menghormati orang tua dengan mendoakannya
Selain orang tua kandung dalam islam juga mengenal adanya orang tua kedua yaitu guru , Guru merupakan sosok manusia mulia yang memiliki pengabdian dan tugas mulia untuk mencerdaskan dan memberikan pendidikan bagi murid-muridnya. Hasil jasa yang diberikannya tidak ternilai harganya yaitu sebuah ilmu pengetahuan.
Akhlak antara guru dan murid sangat penting apalagi ketika masih dalam proses pendidikan berlangsung. Ibnu Jamaah mengatakan bahwa orang berilmu itu tidak boleh congkak terhadap siapa pun karena orang tersebut walaupun lebih rendah ilmunya, keturunan maupun usianya daripada kita mungkin mereka memiliki kelebihan melebihi kita. Ambillah sesuatu yang bermanfaat di mana saja dan dari siapa saja.
Mulianya seorang guru tidak hanya karena jasanya menyebarkan ilmu pengetahuan melainkan juga karena kedudukannya ibarat orang tua kita sehingga sebagai seorang murid hendaklah kita juga menghormatinya layaknya kita menghormati kedua orang tua kita sedangkan guru juga perlu menghargai murid-muridnya karena mungkin ada hal-hal yang murid lebih memahami daripada gurunya. Beberapa etika-etika yang wajib dipenuhi oleh seorang murid terhadap gurunya adalah sebagai berikut:
- Apabila menghadap guru atau kebetulan berjumpa dengannya, berilah salam lebih dahulu kepadanya.
- Jangan banyak bicara di hadapannya maupun membicarakan hal-hal yang tidak berguna, apalagi jika pembicaraan itu tidak berkenan di hati guru.
- Apabila hendak bertanya tentang suatu perkara, mohonlah izin terlebih dahulu. Sebagaimana dalam firman Allah SWT
- Janganlah bertanya dengan tujuan untuk mengujinya serta jangan menentangnya dengan cara menampakkan kepandaian kita sehingga ada perasaan dalam hati bahwa kita lebih pandai daripada guru kita.
- Bersikap tawadhu’ atau tidak meninggikan diri di hadapan guru.
- Jangan bersenda gurau di hadapan guru, apalagi mengajak guru untuk berguyon.
- Jangan menanyakan suatu masalah kepada orang lain di tengah-tengah majelis ilmu gurumu.
- Apabila duduk di hadapan guru atau di dekatnya, janganlah menengok kiri kanan, tetapi duduklah dengan tenang.
- Jangan terlalu banyak bertanya, apalagi jika pertanyaan itu tidak berguna. Demikian pula jangan bertanya di kala guru sedang banyak pekerjaan serta terlihat lelah.
- Apabila guru berdiri, ikutilah berdiri sebagai penghormatan terhadapanya.
- Jangan bertanya suatu persoalan kepadanya di tengah jalan, atau bertanya ketika ia sedang berjalan. Tunggulah sampai di tempat tinggalnya.
- Jangan tegak berdiri di hadapan guru, ketika ia sedang duduk, jika memang tidak ada yang Anda kerjakan atau berlaku tidak hormat lainnya.
- Jangan menghentikan langkah guru di tengah jalan hanya untuk hal-hal yang tidak artinya.
- Jangan berburuk sangka terhadap yang dilakukan oleh guru, mungkin ada perbuatan guru yang menurut zahir kita menyalahi padahal ia lebih mengetahui akan rahasia yang dikerjakannya. Apabila menghadapi hal yang demikian maka bersabarlah untuk memperoleh penjelasannya
Guru juga berhak mendapatkan bakti siswanya. Hal ini karena guru telah memberikan ilmu kepada siswanya dengan tulus dan ikhlas. Berikut beberapa contoh perilaku hormat dan patuh kepada guru
a) Memuliakan dan tidak menghina kepada guru
b) Mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan penuh semangat
c) Memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran
d) Bertanya kepada guru apabila ada sesuatu yang belum dimengerti dengan sikap sopan
e) Menggunakan cara bahasa yang baik pada saat berbicara dengan guru
f) Berpakaian rapi dan sopan ketika belajar
SOAL
1. sebutkan akhlak anak terhadap orang tua yang terkandung dalam surah Al isra' ayat 23?
2. mengapa islam menempatkan guru pada posisi yang mulia?
3. apa saja kewajiban anak yang harus dilakukan kepada orang tuanya?
SOAL
1. sebutkan akhlak anak terhadap orang tua yang terkandung dalam surah Al isra' ayat 23?
2. mengapa islam menempatkan guru pada posisi yang mulia?
3. apa saja kewajiban anak yang harus dilakukan kepada orang tuanya?
Yang masuk silakan tulis nama dan kelas di kolom komentar
BalasHapusHerdilah Ayuresvita
BalasHapusNur halimatus sa'adah
BalasHapusAyu Natasyah
BalasHapusYolanda Aulia Putri
BalasHapusNur Aisyah adelia
BalasHapusSindi saskia
HapusSergia Winarti
BalasHapusResti aprilyani
BalasHapusZaila monika XI akuntansi 2
BalasHapusNasekhatul Kholifa
BalasHapusYg laen mana
BalasHapusVievin vania adella sari
BalasHapusSAYELA MEILINA
BalasHapusWasila X1 Akt 2
BalasHapusJangan lupa mterinya di ctat yg pnting2
BalasHapusSadh di catat di foto lalu krim ke bapak
HapusTerima kasih atas kerjasamanya
kirim dri Wa bpak ye?
BalasHapusYa
HapusRahma sindi
BalasHapusRahma sindi
BalasHapusIra nova yanti
BalasHapusMia ramadina
BalasHapusSusi susanti
BalasHapusRatu Mutiara
BalasHapusRatu Mutiara
BalasHapusjangan lupa dikim ke whatsapp tugas yang selesai
BalasHapusRahma Safitri
BalasHapusZaila monika XI akuntansi 2
BalasHapusAnisti Irandah
BalasHapusXl.Akuntansi 2
Sindi saskia
BalasHapusAsyifa Faziryani
BalasHapusLengkap banget tulisannya, terimakasih, jadi bahan referensi saya.
BalasHapusTerimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan materi khutbah jum'at berbakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapus