Jumat, 20 Maret 2020

JUJUR MEMBAWA HIDUP PENUH BERKAH





JUJUR MEMBAWA HIDUP PENUH BERKAH



A.   Pengertian Jujur
Jujur dalam bahasa Arab merupakan terjemahan dari kata shiddiq yang artinya benar atau dapat dipercaya, jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan yaitu memberikan suatu informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi atau kenyataan.
Jujur menurut kamus besar bahasa indonesia berarti lurus hati, tidak berbohong, misalnya berkata apa adanya, tidak curang dalam permaianan, atau mengikuti peraturan yang berlaku.
Secara istilah jujur atau ash-shidqu bermakna, kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian antara informasi dan kenyataan, ketegasan dan kemantapan hati, sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
Dari pengertian jujur diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jujur adalah ucapan perkataan yang sesuai dengan kenyataan tanpa adanya tambahan informasi yang tidak sesuai dengan yang terjadi.

B.   Pembagian Sifat Jujur
1.       Jujur dalam ucapan (shidq al-hadits)
Menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya, tidak ditambahi dan tidak dikurangi
2.      Jujur dalam berniat (shidq al-qalbi)
Setiap tindakan dan kehendak hanya ditujukan kepada Allah SWT
3.      Jujur dalam kemauan (shidq al-haal)
Tidak berbeda antara di hati, dimulut, dan yang diperbuat
4.      Jujur dalam menepati janji (shidq al-wa’d)
Selalu menepati apa yang sudah dijanjikan kecuali ada halangan yang tidak dapat dihindari
5.      Jujur dalam perbuatan (shidq al-amal)
Tidak ada perbedaan antara yang ditampakkan dengan yang bathin
C.   Dalil Tentang Jujur
Didalam Al-Qur’an terdapat banyak dalil-dalil yang menyatakan jujur,salah satunya dalam surah Al-ma’idah ayat 8
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَ‍َٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا
تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ  ٨
            Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al-ma’idah:{5}8)
Ayat ini memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt, baik pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang bertalian dengan urusan kehidupan duniawi. Karena hanya dengan demikianlah mereka bisa sukses dan memperoleh hasil balasan yang mereka harapkan. Dalam persaksian, mereka harus adil menerangkan apa yang sebenarnya, tanpa memandang siapa orangnya, sekalipun akan menguntungkan lawan dan merugikan sahabat dan kerabatnya sendiri.
Menurut Ibnu Kasir, maksud ayat di atas adalah agar orang-orang yang beriman menjadi penegak kebenaran karena Allah Swt., bukan karena manusia atau karena mencari popularitas, menjadi saksi dengan adil dan tidak curang, jangan pula kebencian kepada suatu kaum menjadikan kalian berbuat tidak adil terhadap mereka, tetapi terapkanlah keadilan itu kepada setiap orang, baik teman ataupun musuh karena sesungguhnya perbuatan adil menghantarkan pelakunya memperoleh derajat takwa.
Perintah berlaku jujur dalam Al-Qur’an k disebutkan dalam surah At-Taubah ayat 119, sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ  ١١٩
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah Swt., dan bersamalah dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. At-Taubah:{9}119)
Pada kandungan surah at-Taubah ayat 119 ini, dijelaskan bahwa Allah Swt menunjukkan seruan-Nya serta memeberikan bimbingan kepada manusia-manusia yang beriman untuk selalu bertakwa dan senantiasa memohon ridho dari-Nya dengan mengerjakan seluruh kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.Lalu hendaklah bersama orang-orang yang benar dan jujur serta mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jaganlah bagi mereka bergabung bersama orang-orang munafik yang selalu mengumbar kebohongan maupun sumpah palsu dengan kata-kata serta alasan yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

D.   Hadits Tentang Perilaku Jujur
hadits dari Abdullah bin Mas’ud ra. Sebagai berikut:
Artinya:
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah SAW. bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai pendusta.” (H.R. Muslim).

Berdasarkan ayat dan hadits di atas dapat kita lihat betapa pentingnya kejujuran diterapkan dalam kehidupan. Berlaku jujur dan adil akan membawa banyak kebaikan bagi pelakunya, begitu pula sebaliknya akan membawa keburukan bagi yang tidak melaksanakannya yakni, bagi para munafik yang selalu berbohong dan ingkar dalam setiap perkataannya.

E.   Contoh Perilaku jujur
1.    Perilaku jujur disekolah
a)     Tidak mencontek saat ujian
b)    Tidak bolos sekolah
c)     Berkata benar dalam berbagai hal, contoh tidak membuat alasan/berkata bohong ketika teman tidak masuk sekolah, padahal temannya membolos
d)     Menepati janji yang sudah disepakati
e)     Meminta izin jika memakai barang milik teman
f)      Tidak berbohong kepada guru dan teman
g)     Mengembalikan buku pinjaman dari perpustakaan sesuai waktu yang ditentukan
2.   Perilaku jujur dirumah
a)     Tidak mencuri uang orang tua
b)    Tidak pura-pura sakit atau tidur ketika disuruh belanja oleh orang tua
c)     Tidak pernah berbohong terhadap orang tua
d)     Meminta izin kepada orang tua jika keluar rumah
e)     Mengakui kesalahan dan meminta maaf, jika melakukan kesalahan, contoh memecahkan gelas atau piring
f)      Mengembalikan uang sisa belanja bila masih ada sisa
3.    Perilaku jujur dimasyarakat
a)     Tidak menjelek-jelekan tetangga
b)    Tidak berlaku curang saat bermain
c)     Jika berjanji harus ditepati
d)     Tidak mengambil barang milik tetangga
e)     Berjualan makanan menggunakan bahan-bahan yang halal
f)      Mematuhi dan tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas saat berkedara
g)     Ketika ditilang polisi tidak melakukan suap menyuap kepada polisi


F.    Hikmah Berperilaku Jujur
1.       Mendapatkan kepercayaan dari orang lain
2.      Mendapat banyak teman
3.      Mendapatkan ketentraman hidup, karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain
4.      Akan terselamatkan dari dosa dan azab yang pedih untuk orang yang suka berbohong
5.      Dihormati oleh banyak orang
6.      Disukai dan dipercaya banyak orang
7.      Diberikan tanggung jawab


4 komentar:

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM

A. Pengertian ekonomi islam Ekonomi islam secara terminologi dalam bahasa arab berarti al-iqtisad al-islami yang berarti ekonomi yang bersif...