Senin, 12 Desember 2016

ADMINISTRASI KURIKULUM

ADMINITRASI KURIKULUM : ADMINITRASI PERSONAL, ADMINITRASI SARANA, ADMINITRASI KEUANGAN

10519500_730054860376432_1197044987432231605_n

DISUSUN OLEH :
Septian Candra (62.2014.042)
M. Faqih Habibi (62.2014.089)
Farezi (62.2014.035)

Dosen Pengampu :
Karliana Indrawari. M.Pd.I


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2016/2017





 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
      Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup manusia, karena melalui pendidikan ini manusia menjadi cerdas, memiliki skill, memiliki sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan, baik dalam kehidupan sosial maupun pribadi yang menjadikan bangsa ini bermanfaat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Oleh karena pendidikan, kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga memiliki kepribadian yang mandiri dan mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman, toleransi dan apresiasi terhadap orang lain.

B.     Rumusan Masalah
               1.  Apa pengertian Administrasi Kurikulum?
               2.  Apa Pengertian Administrasi Personal?
               3.  Apa Pengertian Administrasi Sarana?
               4.  Apa Pengertian Administrasi Keuangan?
         









BAB II
PEMBAHASAN

A.       Administrasi Kurikulum
a.     Pengertian Administrasi Kurikulum
      Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu curricular yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Dengan demikian dalam pengertian sempit kurikulum diartikan dengan sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Selanjutnya dalam pengertian luas kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik, selama mereka mengikuti pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan tertentu.[1]
      Webster’s Third New Internasional Distionery menyebutkan curriculum berasal dari kata curere. Dalam bahasa latin currerre berarti berlari cepat, tergesa-gesa, menjalin. Currerre dikata bendakan menjadi curriculum berarti lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki, perjalanan, satu pengalaman tanpa berhenti. Menurut satuan pelajaran kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yang berarti jarak yang ditempuh.[2]
      Sedangkan dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.[3]
      Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan berisi rencana – rencana pembelajaran yang diberikan untuk peserta didik dalam suatu periode pendidikan.




b.    Kegiatan-kegiatan Administrasi Kurikulum
      Kegiatan administrasi dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajar-mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.[4] Kegiatan administrasi kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal yaitu sebagai berikut :
            1.   Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
a.     Pembagian tugas pengajar dan tugas piket.
b.    Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa.
c.     Penyusunan satuan pelajaran.
d.    Penyusunan program kegiatan mgbs (majelis guru bidang studi)
e.     Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakulikuler.
f.     Koordinasi penyusunan persiapan mengajar
2.      Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-mengajar.
a.     Penyusunan jadwal pelajaran.
b.    Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu
c.     Pengisian daftar kemajuan murid.
d.    Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
e.     Laporan hasil evaluasi.

B.     Administrasi Personal ( Kepegawaian )
a.    Pengertian Administrasi Personal ( Kepegawaian )
 Administrasi personal atau biasa juga disebut sebagai administrasi kepegawaian adalah suatu seni untuk memilih pegawai-pegawai baru dalam mempekerjakan pegawai-pegawai yang telah ada ( pegawai-pegawai lama ) sedemikian rupa, sehinga diperoleh atau dicapai hasil atau faedah dan pelayanan yang sebesar-besarnya, baik mengenai kualitas maupun mengenai kuantitas dan tenaga kerja itu.[5] Adapun pengertian administrasi kepegawaian dalam arti luas dan sempit adalah sebagai
1.    Administrasi kepegawaian dalam arti luas, yakni yang menyangkut kebijaksana (policy) penerimaan (seleksi), penempatan, pembinaan dalam menciptakan perangkat kepegawaian yang stabil, berprestasi, berkelangsungan dan setia pada organisasi kerja.
2.    Administrasi kepegawaian dalam arti sempit, yakni kegiatan yang menyangkut tata usaha  kepegawaian dalam memenuhi haknya antara lain mengenai memproses surat-menyurat  pengangkatannya, pemindahannya, kenaikanpangkatnya, pemberhentiannya dan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi personal adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dan mendyagunakan sumber yang ada secara efektif dan efesien.
      Tugas tiap Setiap personal sekolah mempunyai tugas yang sudah digariskan dan ditetapkan oleh sekolah.Tugas ini merupakan personal disusun berdasarkan pekerjaan dan kedudukannya.Oleh karena itu, tiap personal memiliki tugas yang berbeda.Dengan demikian tugas personal sekolah yang dikemukakan di sini Meliputi tugas kepala sekolah, tugas guru, dan tugas tata usaha sekolah. Rincian tugas-tugas iu adalah sebagai berikut;
1.    Tugas kepala sekolah
      Peranan kepala sekolah adalah sangat penting dalam menentukan operasional kerja harian,mingguan,bulanan,semesteran,dan tahunan yang dapat memecahkan berbagai problematika pendidikan di sekolah. Pemecahan problematika msalah ini sebagai komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui supervisi pengajaran,konsultasi,dan perbaikan-perbaikan penting guna meningkatkan kualitas pembelajaran
2.      Tugas guru
      Keseluruhan proses pendidikan menyangkut tiga bidang yaitu bidang pengajaran,administrasi, dan bimbingan siswa. Pengajaran sering dipandang sebagai bidang utama, karena secara langsung berfungsi membina perkembangan siswa, baik segi intelektual,fisik, social maupun emosional. Administrasi  dan bimbingan sebagai penunjang bagi optimalisasi perkembangan siswa.[6]
     Sejak sekolah atau lembaga pendidikan formal ada, ketiga bidang tadi telah ada atau telah dilaksanakan. Terutama bimbingan siswa, pelakunya adalah guru, guru sebagai pendidik,pengajar,administrator dan juga pembimbing siswa. Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Untuk memberikan gambaran mengenai ruang lingkup tugas guru yang membantu kepala sekolah di bawah ini dikemukakan beberapa contoh kegiatan:
a.    Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang program    pengajaran melakukan kegiaan
a)    Penyusunan jadwal kegiatan sekolah
b)    Penyusunan pembagian tugas guru
c)    Penyusunan jadwal pelajaran
d)   Penyusunan jadwal evaluasi belajar
e)    Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran  secara berkala
b.    Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah sebagai wali kelas melakukan kegiatan :
a)    penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran
b)    pembuatan statistik bulanan murid
c)    penyusunan jadwal pelajaran kelas
d)   pencatatan jumlah kehadiran murid mingguan dan bulanan
e)   pengisian daftar nilai murid dan pendataan alamat murid
f)    pembuatan catatan khusus tentang murid
g)   pencatatan mutasi murid
c.    Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dibidang bimbingan dan penyuluhan melakukan kegiatan :
a)   penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan karir dan agama meliputi: waktu kegiatan, metode, peralatan dan biaya teknik, serta petugas bimbingan.
b)   koordinasi dengan wali kelas penanggung jawab bidang pembinaan murid dan wali murid
c)   penyusunan dan pelaksanaan program bekerja sama dengan instansi lain yang relevan
d)  evaluasi pelaksanaan dan bimbingan dan penyuluhan, penyusunan statistik hasil evaluasi, penyusunan dan pemberian salam
3.      Tugas Tata Usaha Sekolah
Pegawai tata usaha sekolah tergolong tenaga administrasi yang diangkat secara formal. Kedudukannya dalam administrasi ada di bawah  kepala sekolah. Pekerjaannya menjalankan kegiatan administrasi tertentu yang telah di tetapkan oleh struktur dan fungsi sekolah secara formal, di bawah pengaturan kepala sekolah. Tugasnya adalah mengatur dan melaksanakan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan ketatalaksanaan kantor sekolah.[7]
a.        Pengolahan Surat
 Kegiatan administrasi kantor sekolah dilaksanakan oleh tata usaha sekolah dan pelaksanaanya mencakup, antara lain hal-hal sebagai berkut :
Surat masuk untuk mencatat semua surat masuk (buku agenda)
                                                            a)      Surat keluar untuk mencatat semua surat keluar (buku perbal)
b.      Pengolahan Arsip
Arsip-arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan sumber penelitian bagi sekolah harus dikelola dengan baik, dengan cara sebagai berikut :
a)     Sistem penataan atau penyimpangan arsip yang dapat dipergunakan sebagai dasar  penataan    atau penyimpangan dapat berupa sistem abjad, sistem tanggal atau sistem wilayah.
b)   Arsip-arsip yang penting dan permanen (tetap), harus dirawat dan dijaga agar terjamin keamanannya, antara lain arsip-arsip yang menyangkut akte tanah, gedung, akte status sekolah dan lain-lain.

C.    Administrasi Sarana dan Prasarana
a.    Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan, proyek).[8] 
Sedangkan secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang,dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb[9]. Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”.
 Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1.         Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
2.          Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
3.         Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar  
b.     Proses administrasi sarana dan prasarana
      Menurut Sutjipto aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan. Dapat diuraikan sebagai berikut:[10]
1.      Perencanaan
      Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya.
2.      Pengadaan
      Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu.[11]
c.    Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana
     Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.

D.    Administrasi Keuangan
a.    Pengertian Administrasi Keuangan
     Administrasi Keuangan Adalah kegiatan yang berkenaan dengan pencatatan, penggolongan, pengolahan, penyimpanan, pengarsipan terhadap seluruh kekayaan Negara termasuk di dalamnya hak dan kewajiban yang timbul karenanya baik kekayaan itu berada dalam pengelolaan bank-bank pemerintah, yayasan-yayasan pemerintah.
       Menurut mulyuno, MA. Administrasi keuangan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian tujuan pendidikan. [12]  
 Dengan status hukum public ataupun privat, badan-badan usaha Negara dan badan-badan usaha lainnya dimana pemerintah mempunyai kepentingan khusus serta terikat dalam perjanjian dengan penyertaan pemerintah ataupun penunjukkan pemerintah. Administrasi keuangan terdiri dari serangkaian langkah-langkah dimana dana-dana disediakan begi pejabat-pejabat tertentu dibawah prosedur-prosedur yang akan menjamin sah dan berdaya-gunanya pemakaian dana-dana itu. Bagian utama ialah menyusun anggaran belanja, pembukuan, pemeriksaan pembukuan, pembelian dan persediaan.[13]
 Jadi dapat disimpulkan administrasi keuangan adalah sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan dan penggunaan biaya yang diperuntukan sebagai pengelolaan pendidikan yang secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b.      Sistem Administrasi Keuangan
1.    Pendekatan  Ketatalaksanaan  keuangan
     Dengan  pendekatan  ketetatalaksanaan  keuangan (financial management) maka  pembahasan  administrasi  keuangan  mencakup  fungsi  perencanaan keuangan, ketatalaksanaan  penggunaan  dana, penyediaan  atau penggunaan  dana  yang  diperlukan. Menurut  Robert W Johnson,  fungsi  ketatalaksanaan  adalah  perencanaan keuangan (financial  planning)
     Hakekat  perencanaan  adalah  analisa, baik  analisa  intern  maupun  ekstern, baik  jangka pendek. Sedang maupun jangka panjang sebagai landasan menyusun serangkaian tindakan pada masa mendatang dalam usaha mencapai tujuan tertentu. Perancangan keuangan mencakup proyeksi terhadap kebutuhan investasi pada masa mendatang (cash flows) serta royeksi terhadap kebutuhan investasi pada masa mendatang (capital budgeting).
     Perencanaan atas aliran masuk dan keluar dari kas dan proses pengambilan keputusan terhadap alokasi dana di antara berbagai kemungkinan merupakan dua fungsi ketatalaksanaan keuangan yang erathubungannya. Jika alira keluar dari kas melebihi aliran masuk ke kas sebagaimana yang diperkirakan akan terjadi pada masa mendatang dan saldo kas tidak mencukupi untuk menyerap kekurangan, maka perlu diperoleh atau ditarik dana dari luar melalui berbagai bentuk dan kemungkinan pemilihan dan pinjaman yang ada.
2.    Organisasi  sebagai  sistem  terbuka.
     Organisasi  keuangan, yang  ada dalam  batas-batas dan kendala-kendala lingkungan luar, mencakup lima unsur pokok  yang  saling  berhubungan dan pengaruh  mempengaruhi. Infut dari luar – diubah – disajikan kepada lingkungan luar (sebagai sebuah sistem  terbuka).[14]
Organisasi keuangan  terdiri atas 5 unsur :
a.       unsur tujuan dan nilai (diperoleh dari lingkungan sosial budaya).
b.       unsur teknis (spesialisasi pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan  yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi organisasi keuangan.
c.       unsur psikososial (menunjukkan  hubungan sosial vertikal  maupun horisontal
               faktor motivasional).






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
      kurikulum berarti segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan. Administrasi personal atau biasa juga disebut sebagai administrasi kepegawaian adalah suatu seni untuk memilih pegawai-pegawai baru dalam mempekerjakan pegawai-pegawai yang telah ada ( pegawai-pegawai lama ) sedemikian rupa, sehinga diperoleh atau dicapai hasil atau faedah dan pelayanan yang sebesar-besarnya, baik mengenai kualitas maupun mengenai kuantitas dan tenaga kerja itu.
     Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan, proyek). Administrasi Keuangan yang dimaksud adalah seluruh kekayaan sekolah dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk didalamnya segala bagian

















DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, 2004,.Administrasi Kurikulum, Padang : IAIN IB Press. 
Arifin,  Zainal. 2011, Konsep dan Model PengembanganKurikulum, Bandung : Rosda.
Burhanudin, Yusak, 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Gunawan, Ary,  2011, Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, M. 1981, Administrasi Keuangan, Jakarta: s,n.
Moekijat, 1976 , Manajemen Kepegawaian, Bandung: Alumni Bandung.
Mulyasa,  2002, .Administrasi Sekolah,  Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyono, , 2009. Manajemen  Administrasi dan Organisasi Pendidikan, Yogyakarta: AR-RUZZ Media
Ngalim M. Purwanto, 2012,  Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung: Rosda Karya
Sabri, Ahmad,  2000, Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN IB Press.
Soetopo, Hendyat dan Soemanto,Wasty. 1986, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,  Jakarta: Bina Aksara.
Sutjipto dan Mukti, Basori,  1993, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Sri, Mulyani Dkk, 2008, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran, Jakarta: Erlangga.



[1] Asnawir, Administrasi Kurikulum, ( Padang : IAIN IB Press,  2004 ), Hal 211.
[2] Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, ( Jakarta: Bina Aksara, 1986 ), Hal 12
[3] Zainal Arifin,  Konsep dan Model PengembanganKurikulum, ( Bandung : Rosda, 2011 ), Hal 2.
[4] Ahmad Sabri, Administrasi Pendidikan, ( Padang: IAIN IB Press, 2000 ), Hal 54.
[5] Moekijat, Manajemen Kepegawaian, ( Bandung: Alumni Bandung, 1976 ), Hal 67.
[6] Drs.  M. Ngalim Purwanto,  Administrasi dan supervisi pendidikan, ( Bandung: Rosda Karya, 2012 ), Hal 106-112.
[7] Ahmad Sabri, Administrasi Pendidikan, ( Padang: IAIN IB Press, 2000 ), Hal 74.
[8] Mulyani Sri, Dkk, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran, ( Jakarta: Erlangga, 2008 ), Hal 55.
[9] Yusak Burhanudin, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: Pustaka Setia, 2005 ),  Hal 77.
[10] Sutjipto dan Basori Mukti, Administrasi Pendidikan, ( Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti, 1993 ), Hal
[11] Drs. Ary Gunawan, Administrasi Sekolah, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2011 ), Hal 144.
[12] Mulyono, Manajemen  Administrasi dan Organisasi Pendidikan, ( Yogyakarta: AR-RUZZ Media, 2009 ), Hal 181.
[13] Mulyasa, Administrasi Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 ), Hal 47.
[14] M. Hadi, Administrasi Keuangan, ( Jakarta: s,n, 1981 ), Hal 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM

A. Pengertian ekonomi islam Ekonomi islam secara terminologi dalam bahasa arab berarti al-iqtisad al-islami yang berarti ekonomi yang bersif...